1. Profil Kota Cilegon
Cilegon merupakan sebuah kota yang terletak di Provinsi Banten, bagian barat Pulau Jawa, Indonesia. Kota ini dikenal sebagai salah satu pusat industri terbesar di Indonesia, terutama karena konsentrasi pabrik dan fasilitas manufaktur yang sangat tinggi. Cilegon memiliki julukan “Kota Baja” karena besarnya industri baja yang berkembang di wilayah ini, khususnya di sekitar Krakatau Steel, perusahaan baja terbesar di Indonesia.
Sejarah Singkat Cilegon
Sejarah Cilegon berawal dari sebuah wilayah yang didominasi oleh pertanian dan perikanan. Namun, sejak berdirinya pabrik-pabrik besar pada masa Orde Baru, terutama Krakatau Steel pada tahun 1970-an, Cilegon berubah menjadi kota industri yang pesat pertumbuhannya. Perkembangan ini menarik banyak pekerja dari berbagai daerah di Indonesia yang ingin mencari pekerjaan dan meningkatkan taraf hidup.
Geografis dan Demografis
Cilegon terletak di pesisir utara Banten dengan luas wilayah sekitar 175 km² dan populasi lebih dari 500.000 jiwa. Kota ini memiliki akses strategis ke Selat Sunda, yang memudahkan pengiriman barang melalui jalur laut. Topografi Cilegon yang relatif datar dan dekat dengan pelabuhan menjadi salah satu faktor penting dalam perkembangan industri dan tambang di daerah ini.
Peran Cilegon dalam Ekonomi Regional dan Nasional
Sebagai pusat industri, Cilegon memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Provinsi Banten dan Indonesia secara umum. Selain industri baja, Cilegon juga menjadi pusat pengolahan bahan tambang yang mendukung berbagai sektor seperti konstruksi, manufaktur, dan energi. Keberadaan pelabuhan dan fasilitas logistik menjadikan kota ini sangat vital untuk distribusi produk tambang dan industri ke seluruh Indonesia maupun ekspor ke luar negeri.
Infrastruktur Pendukung Industri di Cilegon
Cilegon dilengkapi dengan infrastruktur yang memadai, mulai dari jalan raya, pelabuhan, listrik, hingga fasilitas telekomunikasi yang mendukung aktivitas industri besar. Pelabuhan Merak yang terletak tidak jauh dari Cilegon menjadi salah satu pintu utama ekspor-impor barang, termasuk produk tambang. Selain itu, keberadaan kawasan industri terpadu dan zona ekonomi khusus mempercepat pertumbuhan bisnis tambang dan manufaktur.
