
Antrasit dan pasir silika adalah dua media filter yang paling umum digunakan dalam pengolahan air. Keduanya sama-sama berfungsi untuk menyaring kotoran, namun memiliki karakteristik, performa, dan penerapan yang berbeda.
1. Asal & Karakter Material
Antrasit
-
Jenis batubara berkualitas tinggi.
-
Warna hitam mengkilap, tekstur keras.
-
Memiliki pori dan bentuk butiran yang lebih angular.
-
Berat jenis lebih ringan dibanding pasir silika.
Pasir Silika
-
Terbuat dari mineral kuarsa (SiO₂).
-
Warna putih keabu-abuan.
-
Butirannya bulat atau semi-bulat.
-
Lebih berat dibanding antrasit.
Kesimpulan: Antrasit lebih ringan dan lebih berpori, cocok untuk filtrasi cepat. Pasir silika lebih berat, cocok untuk menahan partikel besar ke halus.
2. Fungsi dalam Sistem Filtrasi Air
Antrasit – Media Filter Lapisan Atas
-
Ditempatkan pada bagian atas multi-layer filter.
-
Tugas utamanya menyaring kotoran halus.
-
Tidak mudah menggumpal.
-
Mempercepat laju aliran (flow rate) karena pori lebih besar.
Pasir Silika – Media Filter Lapisan Tengah / Bawah
-
Menangkap partikel sedang – halus.
-
Umumnya digunakan sebagai media utama dalam sand filter.
-
Menstabilkan proses filtrasi karena beratnya.
Kesimpulan: Antrasit lebih unggul dalam penyaringan halus dan menjaga flow tetap tinggi. Pasir silika berfungsi sebagai penyaring utama yang lebih padat dan stabil.
3. Efektivitas Penyaringan
| Aspek | Antrasit | Pasir Silika |
|---|---|---|
| Kekeruhan (turbidity) | Sangat bagus untuk menurunkan turbidity | Bagus, tergantung grade |
| Flow rate | Lebih cepat | Lebih lambat |
| Ketahanan | Lebih awet, tidak mudah pecah | Bisa aus setelah lama |
| Penyaringan partikel | Partikel halus | Partikel sedang – halus |